posting ini kami copy dari http://forpal.blogspot.com
Hari keenam belas di bulan November, Jam menunjukkan pukul 02.15 dini hari. Sementara penghuni rumah lain terlelap tidur dalam kesunyian malam. Namun tidaklah demikian di rumah saya, dua orang manusia masih sibuk mengerjakan tugasnya masing-masing seperti hari-hari biasanya mahasiswa yang dikejar deadline.
Tiba-tiba Chendol berteriak setengah menjerit memecah kosentrasi saya, “waduh, tintanya habis… !!!!” Chendol adalah nama sayang adek saya yang sedang menempuh semester akhir di salah satu perguruan tinggi Yogyakarta. Saya tersentak mendengar teriakan itu, tugas TAT dan ujian statistika saya sendiri belum saya cetak, padahal hari itu adalah hari deadline penyerahan tugas dan ujian.
Diantara perut yang kelaparan dan rasa kantuk yang memuncak, saya berpikir harus membeli tinta dimana pada jam segini? Printer saya saat ini adalah Canon IP-1880 dengan jenis cartridge tinta PG830, PG831 dan PG40, CL41. Mengapa canon begitu pelit? Dalam sebulan saya harus berganti tinta seharga 200ribuan itu. Saya hitung rata-rata satu cartridge tinta PG40 hanya mampu mencetak 400-500 lembar. Artinya setiap lembar cetak seharga Rp 400,-. Boros?
Dalam keadaan darurat, lalu munculah suatu ide untuk mengisi tinta tersebut sendiri. Kebetulan setahun yang lalu saya masih menyimpan satu botol tinta printer yang saya beli di pameran komputer. Awalnya saya mencoba mengisi cartridge PG40 dan berhasil. Lalu saya coba mengisi cartridge jenis PG830. Berikut ini adalah langkah-langkah mengisi tinta printer IP-1880 secara darurat :
1. Siapkan peralatan yaitu : 1 botol tinta, suntikan, pisau dapur, tisu, dan lakban hitam.
2. Buka penutup atas tinta dengan menggunakan pisau, pastikan mata pisau tepat di regangan antara penutup tinta yang berwarna abu-abu dan badan cartridge yang berwarna hitam. Belahlah seperti membuka buah kedongdong. (eh buah apa ya, yang membelahnya penuh tekanan :)
3. Anda akan melihat sebentuk kapas keras berwarna putih, atau hitam. Biasanya jika baru beli, hanya sedikit tinta hitamnya. Ini membuktikan bahwa produsen hanya mengisi tinta tidak semaksimal kapasitas cartridge tersebut.
4. Lakukan pengisian dengan cara menyuntiknya atau meneteskannya. Lakukan perlahan, dan saya anjurkan jangan terlalu penuh, tapi secukupnya saja (tidak becek).
5. Pasang kembali penutup cartridge, dan untuk mengencangkannya, anda bisa menggunakan lem ataupun juga lakban tipis. Cartridge pun siap digunakan.
Saya tidak menyangka begitu mudahnya pengisian cartridge tinta Canon PG830 serta PG40, dan malam itupun adek saya bisa melanjutkan mencetak tugas-tugasnya begitu juga saya. Fiuh !
Meski sudah dapat digunakan, tapi saya belum menemukan cara untuk mengubah status tinta menjadi penuh. Cara sementara merubah status yaitu menggunakan cartridge printer yang masih penuh, lalu diganti dengan cartridge isian. Apakah ada yang tahu cara lain resetter pada printer Canon IP-1880?
Catatan :
1. Hal yang sama dapat dilakukan dengan cartridge warna CL41/PG831. Isilah tinta sesuai dengan partisi warna yang terdapat dalam cartridge tersebut.
2. Saya tidak tahu apakah mengisi cartridge sendiri adalah usaha ilegal atau tidak. Jika ilegal mengapa banyak sekali toko yang menyediakan jasa pengisian cartridge.
3. Saya agak kecewa dengan produsen tinta cartridge Canon, mengapa mereka mengisi cartridge tidak sesuai dengan kapasitas cartridge tersebut.
4. Saya merasa menggunakan barang yang tidak ramah lingkungan, bayangkan berapa cartridge Canon kosong yang harus saya buang dalam satu tahun.
5. Saya tidak bertanggung jawab bila Anda melakukan apa yang saya lakukan, dan kemudian terjadi hal-hal yang membuat suatu kerugian bagi printer Anda ataupun kerugian material dan non material bagi diri Anda. Dengan melakukan hal ini, tanggung jawab kerusakan dan kehilangan garansi menjadi resiko bagi Anda sendiri.
Selasa, 30 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan poskan komentar dan pesanan anda disini
dan tuliskan nama, atau email anda.. trimakasih